PEKANBARU: Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, PDRB Riau memberikan kontribusi peringkat lima terbesar dalam membentuk PDB Indonesia setelah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Kendati menjadi peringkat kelima secara nasional, namun untuk tingkat Sumatera PDRB Riau merupakan paling besar kontribusinya terhadap PDRB Sumatera," kata Arsyadjuliandi Rachman dalam keterangnnya di Pekanbaru, Kamis.

Sepanjang tahun 2015 ekonomi Riau dari sektor migas tumbuh sebesar 0,22 persen atau melambat dibandingkan tahun sebelumnya tercatat 2,70 persen.

Sedangkan ekonom Riau tanpa migas tumbuh sebesar 2,01 persen atau melambat dibandingkan tahun sebelumnya tercatat sebesar 5,92 persen.

"Perlambatan ini sejalan dengan perlambatan yang juga melanda situasi nasional dan global," katanya.

Akan tetapi katanya lagi, Indeks pembangunan Mansuia (IMP) Provinsi Riau pada tahun 2015  mencapai 70,84 persen, atau menjadi  IPM tertinggi ke dua setelah Kepulaun Riau di Sumatera.

Oleh karena itu, katanya, keberhasilan pembangunan di Sumatera ke depan sangat dipengaruhi oleh kemampuan daerah mengelola dan memanfaatkan keunggulan komparatif kekayan alam dan kondisi makro ekonomi tiap daerah yang berbeda-beda.

Juga diperlukan membangun daya saing dengan mengoptimalkan posisi geostrategi di Sumatera, menghadapi perubahan lingkungan strategi maupun regional yang kini sedang berlangsung, khususnya dalam mewujudkan tujuan bersama dalam Sustainable Development Goals (SDGs) tersebut.

Sementara itu sejumlah kesamaan kendala dihadapi daerah se-Sumatera dalam mempercepat pembangunannya adalah minimnya infrastruktur,  rendahnya konektivitas antar wilayah Sumatera, rendahnya akses terhadap sumber energi, maupun modal,  investasi, serta promosi pariwisata yang belum optimal. (**)