19:33 | Nama Pohon Andalas Diambil Jadi Nama Pulau Sumatera - 19:32 | Kabut Asap Berdampak Ke Sumatera Barat - 19:32 | Bupati Irdinansyah Ajak Masyarakat Hindari Dampak Buruk Kabut Asap - 19:32 | 45 Anggota DPRD Bengkalis Resmi Dilantik - 19:31 | Bupati Amril Hadiri Pelantika Anggota DPRD Bengkalis Masa Jabatan 2019-2024
Jum'at, 29 Maret 2024
Follow:
 
FAKTA POST / Sosial Budaya
Aksi Depan Kantor Gubernur,
Untuk Solidaritas Korban Penganiayaan Wartawan di Medan, Wartawan Riau Angkat Bicara

Selasa, 16/08/2016 - 18:45:16 WIB
Aksi Solidaritas Wartawan dari Riau dipimpin Satria Batu Bara
TERKAIT:
   
 

PEKANBARU:Tindakan arogan oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) dan Paskas Lanud Suwondo Medan terhadap wartawan mengundang aksi solidaritas wartawan di berbagai daerah.

Wartawan di Riau yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Solidaritas Wartawan (Sowat), Pewarta Foto Indonesia (PFI), Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI), dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bersama-sama mengadakan unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Riau Selasa siang (16/8/2016).

Dalam tuntutannya, Satria Batubara dari PWI mengatakan kejadian kekerasan terhadap wartawan sudah berulangkali terjadi. "Kami mengecam keras aksi arogan yang dilakukan oknum TNI AU di Medan," ujarnya saat berorasi di depan Kantor.

Satria dan rekan-rekan wartawan lainnya meminta agar kasus pemukulan Array Argus wartawan Tribun Medan dan Andri Safrin wartawan MNC TV ini diusut tuntas oleh penegak hukum. Sehingga kejadian ini tak berulang lagi.

Aksi yang digelar di depan Kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman Pekanbaru ini pun berlanjut ke Pangkalan TNI AU. Mereka menggelar aksi solidaritas dengan tertib dengan pengawalan aparat keamanan.

Array dan Andri di Medan meliput aksi massa dari warga Sarirejo yang ingin mempertahankan tanah mereka yang ingin dijadikan rusunawa. Dengan seketika, Array, Andri Safrin dan beberapa wartawan lainnya diserang TNI AU dan Paskhas Lanud Suwondo. Berbekal kayu, pentungan, tombak dan laras panjang, mereka menarik, memukuli serta menginjak-injak wartawan.

"Panglima TNI harus tuntas selesaikan kasus ini. Kekerasan harus segera dihentikan," ujar Satria. (hrc/fpc)

virgin hair diamond jewelry

Copyright 2013 - 2020 PT. FAKTAPOST MEDIA CITRA, All Rights Reserved
[ REDAKSI & MANAJEMEN ]