JAKARTA:Lantaran maraknya penyelundupan baby lobster atau bibit lobster dari perairan Indonesia, membuat kinerja ekspor untuk komoditas lobster ukuran konsumsi menjadi menurun. Sulit menemukan lobster dewasa di perairan Indonesai karena sudah banyak ditangkap dan dijual saat masih kecil

Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Susi Pudjiastuti mengatakan, dulu Indonesia setiap tahunnya dapat mengekspor 6.000 ton lobster, tetapi sekarang hanya dapat mengekspor lobster sebanyak 300 ton saja.

"Dulu Indonesia adalah salah satu negara penghasil lobster, setiap tahunnya Indonesia dapat mengekspor 6.000 ton lobster. Tetapi untuk sekarang ini, kita hanya mampu mengekspor 300 ton saja," ujar Susi saat Konferensi Press di pelabuhan New Priok, Jakarta Utara, Selasa (13/9/2016).

Hal ini bisa terjadi karena adanya penyelundupan baby lobster oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang mengakibatkan turunnya jumlah produksi lobster di Indonesia.

"Ini terjadi karena adanya penyelundupan baby lobster oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, ini yang menyebabkan kenapa jumlah ekspor kita berkurang sangat jauh," ujar Susi.

Susi menambahkan, ia merasa heran dengan negara Vietnam. Menurutnya, Vietnam yang tidak memiliki jumlah lobster yang melimpah dapat mengekspor lobster hingga 5.000 ton per tahunnya.

"Di Vietnam mereka tidak memiliki jumlah lobster yang banyak, tetapi mereka dapat mengekspor lobster hingga 5.000 ton per tahun," tutur Susi.

Menurutnya, salah satu penyumbang lobster di Vietnam adalah Indonesia. ia menambahkan untuk itu perlu dilakukan pengawasan agar ekspor ilegal tidak masuk ke Vietnam.

"Ternyata ada 40-60 juta ekor lobster yang di ekspor, padahal lobster kita banyak yang bagus. Contohnya lobster mutiara," tutup Susi. (dtc/fpc)