19:33 | Nama Pohon Andalas Diambil Jadi Nama Pulau Sumatera - 19:32 | Kabut Asap Berdampak Ke Sumatera Barat - 19:32 | Bupati Irdinansyah Ajak Masyarakat Hindari Dampak Buruk Kabut Asap - 19:32 | 45 Anggota DPRD Bengkalis Resmi Dilantik - 19:31 | Bupati Amril Hadiri Pelantika Anggota DPRD Bengkalis Masa Jabatan 2019-2024
Jum'at, 29 Maret 2024
Follow:
 
FAKTA POST / Ekonomi
Ekonomi Sulit, Korupsi Merajalela.
Ibu Ini Kapak 4 Anaknya Lalu Bunuh Diri Dengan Minum Pestisida

Rabu, 14/09/2016 - 16:15:23 WIB
Fhoto: Ilustrasi
TERKAIT:
   
 

Cina merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua dunia, namun
kesenjangan sangat besar. Berdasarkan laporan Biro Statistik Nasional,
70 juta orang masih hidup di bawah garis kemiskinan di Cina, terutama di
daerah pedesaan.

FAKTAPOST.COM:Gara-gara tidak kuat menanggung beban kemiskinan, seorang ibu di Cina nekad membunuh empat anaknya dan dirinya sendiri. Akibatnya, kasus ini menjadi perdebatan mengenai masalah kesenjangan kemiskinan.

Kantor berita AFP, Rabu (14/9/2016) melaporkan, Yang Galian membunuh tiga putri dan seorang putranya dengan kapak. Anak-anaknya diketahui masih berusia antara 3 hingga 6 tahun.

Kepolisian Provinsi Gansu menyampaikan, ibu 28 tahun itu kemudian bunuh diri dengan meminum pestisida. Sementara itu, sang nenek ditemukan masih hidup dan bisa berbicara.

Botol pestisida bekas diminum Yang berada di samping nenek tersebut. Sementara mayat anak-anak perempuan itu tergeletak tak jauh dari tempat Yang ditemukan.

Sambil tersedu, sang nenek menangis seraya bertanya, "Kau tega. Seharusnya kau meninggalkan Yifan untuk saya, mengapa kau tega?". Yifan adalah anak tertua Yang, dia biasanya berbagi tempat tidur dengan sang nenek.

Yang rupanya sempat dilarikan ke rumah sakit, namun menolak untuk dirawat. Beberapa saat kemudian dia meninggal akibat keracunan. Dua minggu kemudian setelah pemakaman, suaminya Li Keying juga bunuh diri dengan meminum racun. Keluarga Yang termasuk golongan teramat miskin di desa Agushan.

Mereka tidak beroleh tunjangan pemerintah. Alasan pemerintah tidak memberikan tunjangan karena pendapatan mereka terbilang masih di atas ambang batas garis kemiskinan di Cina.

Rata-rata pendapatan terkecil di China adalah 2.300 Yuan (setara Rp 4,5 juta) per tahun.

Kasus keluarga Yang dilaporkan sebagai akibat dari korupsi yang menjamur di Negeri Tirai Bambu. Sementara itu, setelah diusut, keluarga Yang tidak mendapat tunjangan karena tidak menyuap pejabat lokal.

Kasus Yang menjadi sorotan media sosial. Para netizen mengecam tindakan korupsi yang terjadi di negara mereka.

Menurut ekonom dari Bank Pertanian Cina, Xian Songzuo, kasus ini menggambarkan realitas kemiskinan yang parah di tengah perkembangan ekonomi Cina.

"Di satu sisi ada pejabat korup yang menggelapkan ratusan juta dan orang-orang kaya yang menghabiskan ribuan Yuan setiap hari, berlomba-lomba siapa yang bisa menghabiskan uang lebih banyak, sementara di sisi lain, ada masyarakat miskin yang kehilangan asa untuk hidup," kata Xian.

Cina merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua dunia, namun kesenjangan sangat besar. Berdasarkan laporan Biro Statistik Nasional, 70 juta orang masih hidup di bawah garis kemiskinan di Cina, terutama di daerah pedesaan.

"Kasus ini membuat terkejut rakyat Cina yang tinggal di kota maju di timur, karena kebanyakan kami tidak bisa membayangkan ada jutaan warga Cina masih miskin," kata ahli pembangunan kota dari Akademi Ilmu Sosial Cina, Dang Guoying. (*)

virgin hair diamond jewelry

Copyright 2013 - 2020 PT. FAKTAPOST MEDIA CITRA, All Rights Reserved
[ REDAKSI & MANAJEMEN ]