Pascaditemukannya alat hisap sabu di gedung wakil rakyat tersebut, Wakil
Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman mengatakan pihaknya akan melakukan
tes urine bagi seluruh Anggota Dewan dan Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Sekretariat Dewan.

PEKANBARU:Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengintruksikan kepada setiap instansi di pemerintahannya untuk memperketat pengawasan dan pengamanan pascatemuan alat isap sabu di ruang kontrol lantai tiga, tepat di atas ruang paripurna gedung wakil rakyat oleh pihak Kepolisian Resor Pekanbaru pada Rabu (14/9) lalu.

"Perlu ditingkatkan pengawasan serta pengamanan hendaknya diperketat lagi, mengingat instansi pemerintahan dan gedung Dewan merupakan kawasan terbuka untuk umum," kata Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Kamis.

Instruksi yang disampaikan gubernur yang akrab disapa Andi Rachman ini, merupakan bentuk kekhawatirannya atas maraknya peredaran narkoba yang menyentuh seluruh kalangan.

Namun begitu, Andi Rachman menegaskan meski pengamanan ekstra dilakukan di setiap instansi pemerintahan, tetap tidak menghalangi masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya.

"Ini tidak boleh terjadi lagi. Penjagaan diperketat mengingat banyak yang datang. Dengan catatan tidak menghalangi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya," tutur Andi.

Andi menegaskan, pihak Pemprov Riau juga sedang menyusun rencana tes urine bagi jajarannya. Saat ini Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) menyusun anggaran untuk pelaksanaan tes tersebut.

"Akan dilaksanakan tes urine bagi pegawai. BKP2D sedang mengupayakan, sedangkan waktu pelaksanaannya tentu dirahasiakan," sebutnya.

Sebelumnya, Kepala BKP2D Riau, Asrizal mengatakan sedang melakukan pengkajian terkait pelaksanaan tes urine bagi aparatur. Namun pihaknya sudah bekoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Terkait anggaran kita sedang melakukan pengkajian tes urine sejalan dengan evaluasi program skala prioritas pengembangan aparatur," kata Asrizal.

Pascaditemukannya alat hisap sabu di gedung wakil rakyat tersebut, Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman mengatakan pihaknya akan melakukan tes urine bagi seluruh Anggota Dewan dan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Dewan.

Sedangkan untuk ruangan di temukannya alat hisap sabu tersebut, diakuinya di beberapa sudut ruangan gedung dewan sebelumnya dilengkapi CCTV,  namun karena sedang ada perbaikan sehingga tidak aktif. Oleh karena itu pihaknya akan membicarakan ini dengan Sekretaris Dewan terkait pengamanan gedung.

Sejalan dengan itu, Badan Kehormatan (BK) DPRD Riau melakukan inspeksi mendadak pada Kamis ini. "Persoalan ditemukannya alat isap sabu kemarin jelas mencoreng nama baik lembaga dewan. Untuk itu, kami lakukan sidak guna memastikan kenapa hal ini bisa terjadi, termasuk mencek ruangan ditemukannya alat isap sabu itu," kata Ketua BK DPRD Riau, Taufik Arrakhman.

Dia mengatakan dari hasil sidak, BK menyimpulkan bahwa ruangan tempat ditemukannya alat isap sabu merupakan ruang publik yang aksesnya bisa dikunjungi setiap orang. Kontrol secara keamanan pun kurang di areal ruangan tersebut. (ant/fpc)