Kita sedang berembuk, kita ikuti perkembangan. Kita ingin demokrasi itu
berhasil, ada pilihan yang baik untuk rakyat. Insya Allah kita akan
dapat sesuatu.

JAKARTA:Setelah PDIP memastikan mengusung Ahok-Djarot, Koalisi Kekeluargaan masih terus melakukan konsolidasi. Meski terpisah dua tempat, mereka punya satu misi yang sama yakni melahirkan penakluk Ahok. Akankan koalisi kekeluargaan bersatu di Pilgub DKI, atau malah bercerai-berai?

Koalisi Kekeluargaan masih punya kesempatan untuk bersatu jika pasangan cagub DKI yang dibahas Ketum PD SBY bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum PPP Romahurmuziy di Puri Cikeas, Bogor, klop dengan yang sedang digodok Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden PKS Sohibul Iman di Jl Kertanegara, Jakarta Selatan.

Koalisi Kekeluargaan memang sedang terpisah dua kutub, konsolidasi yang dipimpin Prabowo dan yang dipimpin Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Keduanya sama-sama membahas siapa pasangan cagub yang akan didaftarkan ke KPU pada Jumat (23/9) besok.

Presiden PKS Sohibul Iman bersama Anggota Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid merapat ke rumah keluarga Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jl Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (22/9/2016), sekitar pukul 14.06 WIB. Sekitar 10 menit berselang, Prabowo datang menggunakan mobil Range Rover hitam bernopol B 919 MA. Sebelum masuk, Prabowo mengatakan bahwa hari ini mereka akan berembuk.

"Kita sedang berembuk, kita ikuti perkembangan. Kita ingin demokrasi itu berhasil, ada pilihan yang baik untuk rakyat. Insya Allah kita akan dapat sesuatu," ucap Prabowo di rumahnya, Jl. Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (22/9/2016).

Prabowo sempat ditanya soal deal antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang sudah siap memenangkan Pilgub DKI. Prabowo meminta semua menunggu keputusan rapat ini.

"Kita lihat nanti ya," kata Prabowo sambil beringsut masuk ke dalam rumahnya.

Sampai pukul 17.00 WIB rapat masih berlangsung. Kabarnya pembicaraan cukup tegang dan terus komunikasi dengan empat ketua umum parpol lain yang sedang rapat di Cikeas.

Ketum PAN Zulkifli Hasan yang mengikuti rapat konsolidasi di kediaman SBY membenarkan selain membahas sejumlah nama cagub, rapat tersebut juga menghitung peluang koalisi bersama Gerindra dan PKS.

"Lagi usaha 6 partai," kata Zulkifli Hasan kepada wartawan di kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Kamis (22/9/2016).

Namun kalau koalisi enam parpol gagal dicapai maka empat parpol yakni PD, PAN, PKB, dan PPP akan jalan sendiri. Dengan demikian kemungkinan akan ada tiga pasangan calon di Pilgub DKI.

"Kalau bisa satu, kalau nggak bisa dua. Ya tergantung memandangnya dari mana. Kalau agak dekat deal-nya ya dua pasang, kalau agak jauh dikit tiga pasang," katanya.

Tentang nama-nama cagub DKI yang dibahas di Cikeas, Waketum PPP Arwani Thomafi mengungkapnya satu per satu. "Beberapa nama. Nama-nama yang muncul didiskusikan Yusril, Sandiaga, Saefullah, Silviana, dan Agus. (Anies) ada juga yang menyebut," kata Arwani saat dihubungi terpisah.

Rupanya duet Anies-Sandiaga yang sedang dibahas Prabowo dan PKS juga diteruskan Ketum PKB Muhaimin Iskandar untuk dipertimbangkan diusung enam parpol.

"Tentu dibawa. Sebagai salah satu aspirasi, karena itu yang menguat," untuk Wasekjen PKB Daniel Johan saat dihubungi, Kamis (22/9/2016).

"Kalau dari tingkat DPW PKB juga memang lebih ke Anies-Uno. Kesepakatan bersama ya. Itu sudah masuk pembicaraan sejauh ini. Tapi perkembangannya memang dinamis," jelas Wakil Ketua Komisi IV DPR itu.

Dengan benang merah yang cukup jelas, akankah duet Anies-Sandiaga Uno yang diusung enam parpol koalisi kekeluargaan ke Pilgub DKI?
(dtc/fpc)