"Kalau anggota polisi jadi bekingnya saya sikat, itu pakai sikat kawat
(istilahnya, red), kalau anggota polisi jelas tanggung jawab saya,"
ucapnya.

PEKANBARU:Pemeriksaan terhadap oknum polisi Bhabinkamtibmas yang ditenggarai membekingi perambahan hutan di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis terus dilakukan. Ia pun kini terancam dipecat.

Itu dikatakan orang nomor satu di kepolisian Riau, Brigjen Zulkarnain Adinegara, Rabu (12/10/2016) sore. "Kalau anggota polisi jadi bekingnya saya sikat, itu pakai sikat kawat (istilahnya, red), kalau anggota polisi jelas tanggung jawab saya," ucapnya.

Bahkan ia mengaku juga sudah memerintahkan agar aparat Bhabinkamtibmas tersebut dicopot atau diganti. "Sudah saya suruh diganti saja. Ini keseriusan kita dan memang jadi atensi soal perambahan hutan," kata Zulkarnain.

Polda Riau, kini fokus pada dua kabupaten yang ditenggarai cukup marak terjadinya perambahan hutan alias ilegal logging. Diantaranya Kabupaten Bengkalis dan Pelalawan. "Kita maksimalkan pengawasan ya," yakin Kapolda Riau ini.

Sebagai catatan, kasus perambahan hutan sampai kini masih berlangsung di Riau. Mereka kucing-kucingan dari aparat, bahkan diduga ada yang dibekingi penegak hukum, salah satunya seperti yang terjadi di Cagar Biosfer, Giam Siak Kecil.

Denpom Dalami Dugaan Keterlibatan Oknum TNI Bekingi Ilegal Loging

Pihak Denpom TNI menjelaskan, mereka masih menyelidiki terkait laporan tersebut, di mana dikatakan ada oknum prajuritnya yang diduga juga terlibat membekingi perambahan hutan di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil.

"Kita periksa dulu para saksi untuk membuktikannya, supaya tidak bisa mengelak jika dugaan itu betul," ujar Komandan Detasemen Polisi Militer Pekanbaru, Letkol CPM Johny JP Pelupessy, Rabu siang tadi.

Bahkan tim Denpom turun ke lokasi untuk mencari bukti akurat terkait adanya informasi tersebut. (grc/fpc)