berdampak ke daerah lain,"
">
Kamis, 18 April 2024
Follow:
 
FAKTA POST / Pemprov Riau
INVESTASI RAMAH LINGKUNGAN
Jadi Daya Tarik Kuliner, Gubernur Riau Jagokan Mi Sagu

Kamis, 05/01/2017 - 20:22:00 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU-FPC:Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman punya makanan favorit untuk sarapan, yakni mie sagu didampingi kopi  susu dicampur sedikit gula aren, yang semuanya itu sedang direncanakan  pemerintah daerah sebagai daya tarik untuk pariwisata kuliner dan  investasi ramah lingkungan.

"Saya suka makan mie sagu untuk sarapan, dan Riau ini sebenarnya
sudah bisa menjadikan sagu tidak hanya tepung, tapi sudah dibuat mie, beras dan gula cair juga," kata Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Kamis.
  
Pria yang akrab disapa Andi Rachman ini kerap memesan mie sagu
untuk sarapan di sebuah kedai yang dekat dengan rumah dinasnya. Mie sagu sudah lama populer sebagai makanan khas di Kabupaten Meranti karena daerah di pesisir Riau itu adalah sentra perkebunan sagu. Baru sekitar tiga tahun terakhir mie sagu mulai banyak dikenal di Kota Pekanbaru sebagai kuliner di beberapa rumah makan.
   
"Sagu ini banyak di daerah pesisir, namun setiap transaksi
penjualan biasanya langsung dibawa keluar negeri makanya belum terlalu berdampak ke daerah lain," katanya.
 
Ia berharap dengan adanya riset pengembangan produk turunan sagu sebagai bahan pangan, diharapkan bisa memberi nilai tambah bagi komoditas tersebut dan mampu menarik investor menanamkan modal di industri hilirnya. Pasar di dalam negeri juga bisa mulai menerimanya sebagai bahan pangan dan mampu memperkaya wisata kuliner khas Riau.
   
"Tinggal kita membiasakan saja mengonsumsi bermacam produk sagu," katanya.
   
Sementara itu, untuk gula aren, Riau sebenarnya juga memiliki
potensi yang besar di Kabupaten Rokan Hulu. Andi mengatakan, warga setempat lebih mengenalnya dengan sebuatan gula "enau". Baik pohon sagu dan aren, lanjut Andi, sama-sama cocok sebagai tanaman untuk menjaga kelestarian lahan gambut.
   
Keduanya apabila dikombinasikan akan menjadi tanaman asli yang
cocok untuk merestorasi gambut rusak di Riau.

"Sebelumnya, saat Badan Restorasi Gambut ingin melakukan restorasi gambut Riau kita sudah dorong agar sagu jadi pilihan tanamannya. Nah, sekarang bisa tambah pohon aren jadi ada dua tanaman asli untuk merestorasi gambut," katanya.
    
Menurut dia, hingga kini pembuatan gula aren di Riau masih
bersifat industri rumah tangga. Padahal, di Singapura gula aren sudah dikemas dengan apik dengan sebutan "Gula Melaka" yang banyak ditemukan di cafe, restoran hingga hotel.
   
"Mereka menang karena gula Aren sudah dikemas dan dilabeli saja,
padahal mungkin bisa jadi itu gula aren dari Riau juga," kata Andi
Rachman. (an/fpc)

virgin hair diamond jewelry

Copyright 2013 - 2020 PT. FAKTAPOST MEDIA CITRA, All Rights Reserved
[ REDAKSI & MANAJEMEN ]