JAKARTA: Sabar Nababan, dosen elektronika yang mengaku sebagai Tuhan, menampik kesimpulan bahwa dirinya mengidap skizofrenia. Dia tak sepakat dengan kesimpulan dokter di Denmark yang memvonis Sabar mengidap gangguan jiwa.

Saat diajak berbincang, Selasa (21/3/2017), Sabar baru saja selesai mengajar mata kuliah rangkaian listrik di Universitas Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia memang berprofesi sebagai dosen di Jurusan Teknik Elektro sejak tahun 2000.

Pada 2012, dia ke Denmark untuk menempuh studi S3 di Aalborg Universitet. Dia mengaku mendapat beasiswa DIKTI. Namun dia hanya empat bulan saja di negara itu. Soalnya dia merasa diganggu oleh jin.


"Pihak universitas membawa saya ke rumah sakit jiwa di sana.'Saya waktu itu terlihat seperti orang ketakutan. Padahal itu karena saya diganggu jin," ujarnya.

Dia mengaku sebulan berada di rumah sakit jiwa. "Saya didiagnosis mengidap skizofrenia katanya. Padahal saya tidak mengidap skizofrenia. Mereka nggak percaya saya diganggu jin!" tuturnya.

Sabar mengaku tak hilang ingatan dan masih bisa mengingat apa yang terjadi saat itu, maka dia menyimpulkan dirinya baik-baik saja. Pihak rumah sakit jiwa tak menggubris. Sebagaimana diketahui, skizofrenia adalah penyakit jiwa yang ditandai oleh ketidakacuhan, halusinasi, waham untuk menghukum, dan merasa berkuasa, tetapi daya pikir tidak berkurang.

"Saya waras 100 persen. Bukan skizofrenia. Saya bisa bicara jarak jauh dengan roh-roh, berbicara jarak jauh dengan paranormal saat saya di Aalborg dan paranormal itu di Siantar (Sumatera Utara)," tuturnya.

Sabar mengaku Tuhan dan mendirikan agama baru, Agama Angkasa Nauli. Dia bikin heboh media sosial dengan pengakuannya mengenai tuhan dan deklarasi agama baru.

Polisi merujuk pada keterangan tim dokter menyatakan Sabar mengidap gangguan jiwa skizofrenia. Sabar sudah diperiksa dan terus dipantau oleh polisi.**


(dtc/fpc)