">
19:33 | Nama Pohon Andalas Diambil Jadi Nama Pulau Sumatera - 19:32 | Kabut Asap Berdampak Ke Sumatera Barat - 19:32 | Bupati Irdinansyah Ajak Masyarakat Hindari Dampak Buruk Kabut Asap - 19:32 | 45 Anggota DPRD Bengkalis Resmi Dilantik - 19:31 | Bupati Amril Hadiri Pelantika Anggota DPRD Bengkalis Masa Jabatan 2019-2024
Jum'at, 29 Maret 2024
Follow:
 
FAKTA POST / Infrastruktur
ANCAMAN SERIUS DAERAH PESISIR
Alizar: Tiap Tahun 30 Meter Daratan Meranti Terkikis Abrasi

Kamis, 25/05/2017 - 19:06:42 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU-FPC: Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kepulauan Meranti Alizar mengakui,  abrasi pantai telah mengikis 30 meter daratan pertahunnya di Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.

"Abrasi menjadi ancaman serius bagi daerah pesisir akan berkurangnya daratan, sehingga harus cepat dihentikan. Setiap tahunnya ada 15-30 meter abrasi pantai yang tejadi di pulau ini," kata Alizar di Pekanbaru, Kamis.

Abrasi merupakan proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Dikatakan Alizar, pemicu terjadinya abrasi pantai disebabkan berkurangnya ekosistem mangrove (bakau) di kawasan pesisir pantai.

"Mangrove menjadi pohon pelindung dari ancaman abrasi pantai, jadi kita minta inisiatif masyarakat maupun Kepala desa untuk menggalakkan penaman mangrove. Butuh kesadaran dan komitmen besar, karena begitu besar manfaatnya bagi kelestarian ekosistem kita," katanya pula.

Beberapa waktu lalu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau Nafilson di Kecamatan Ransang Pesisir, Kepulauan Meranti, melakukan penanaman 14.800 bibit mangrove.

"Kita melihat kondisi di lapangan, ancaman abrasi sudah sangat berdampak. Harus cepat ditangani kalau kita tidak maka lambat laun selat panjang bisa tenggelam," ujar Nafilson dalam sosialisasi dan pelatihan penangkaran bibit pohon pelindung (mangrove) di Desa Kedabu Rapat, beberapa waktu lalu.

Pemulihan hutan mangrove menjadi langkah yang ditempuh pihaknya agar abrasi pantai tidak meluas.

"Mangrove sangat banyak sekali manfaatnya, selain berfungsi untuk menahan ombak, pohon Mangrov juga menjadi tempat hidupnya berbagai biota laut," sebutnya.

Ia menambahkan, pihaknya selalu melakukan pembinaan yang intensif dan menjalankan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya kelompok masyarakat yang ada di daerah pesisir tersebut.

Mengingat minimnya mangrove di daerah tersebut, dikarenakan masyarakat sekitar terus menerus melakukan penebangan pohon Mangrove tanpa melihat efek yang ditimbulkan dikemudian hari.

"Kami fokuskan pembinaan kepada kelompok masyarakat, Kenapa demikian?, karna ini cara yang sangat efisien dalam menjaga daerah pesisir. Untuk itu kita harapkan ada kesadaran dari masyarakat, agar bersama-sama menjaga daerah tempat tinggal mereka saat ini," paparnya.**



virgin hair diamond jewelry

Copyright 2013 - 2020 PT. FAKTAPOST MEDIA CITRA, All Rights Reserved
[ REDAKSI & MANAJEMEN ]