">
19:33 | Nama Pohon Andalas Diambil Jadi Nama Pulau Sumatera - 19:32 | Kabut Asap Berdampak Ke Sumatera Barat - 19:32 | Bupati Irdinansyah Ajak Masyarakat Hindari Dampak Buruk Kabut Asap - 19:32 | 45 Anggota DPRD Bengkalis Resmi Dilantik - 19:31 | Bupati Amril Hadiri Pelantika Anggota DPRD Bengkalis Masa Jabatan 2019-2024
Kamis, 25 April 2024
Follow:
 
FAKTA POST / Nasional
DUA BULAN BERLALU
Kasus Novel Tak Kunjung Terungkap, Komnas HAM Bentuk Tim Gabungan

Selasa, 20/06/2017 - 19:33:35 WIB
Komnas HAM Bentuk Tim Gabungan untuk Usut Kasus Novel Komnas HAM bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta untuk usut kasus teror ke Novel. (fhoto:dtc)
TERKAIT:
   
 

JAKARTA-FPC: Lebih dari dua bulan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan tak juga menemukan titik temu. Komnas HAM membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang terdiri dari mantan polisi, mantan pimpinan KPK dan sejumlah organisasi non pemerintah untuk mempercepat pengusutan kasus Novel.

"Yang sudah dihubungi Bambang Widodo Umar mantan polisi, Bambang Wijayanto mantan pimpinan KPK, Busyro Muqoddas mewakili PP Muhammadiyah dan menyatakan bersedia," kata Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution, di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/6/2017).

Maneger menjelaskan pembentukan TGPF itu sudah diperhitungkan dengan matang. Komnas HAM sebelumnya telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong pengukapan kasus Novel.

"Kami telah kunjungan TKP dua kali, lalu ketemu saksi yang mendengar melihat peristiwa itu. Ketemu keluarga Novel, Pimpinan KPK, penyidik Polri, ketemu dengan koalisi masyarakat Sipil," tutur Maneger.

Maneger menuturkan TGPF ini memiliki masa kerja awal selama tiga bulan, namun tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang waktunya jika tugasnya masih belum selesai. Nantinya, TGPF akan mengeluarkan sebuah rekomendasi yang ditujukan ke Presiden Joko Widodo.

"Outputnya berupa rekomendasi, maka sebetulnya Komnas melihat rekomendasi tertinggi ke Presiden," ungkap Maneger.

"Ini tiga bulan, kita akan kita lihat perkembangannya seperti apa. Sebetulnya teman-teman di Komnas sudah ada data-data," imbuhnya.

Di lokasi yang sama, pegiat antikorupsi ICW Abdullah Dahlan berharap dengan terbentuknya tim itu bisa mengungkap banyak fakta baru terkait kasus Novel. Pihaknya juga akan menagih janji Presiden terkait pemberantasan korupsi dan terorisme.

"Kita harapkan ke depan dengan inisiasi yang dimotori Komnas HAM, harapannya ke depan banyak menghasilkan temuan yang mengungkap fakta yang terjadi, kami juga menagih komitmen Presiden untuk korupsi, dan fakta teroris," ungkap Abdullah.

Selanjutnya Ketua Pemuda Muhamadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Muhammadiyah berkomitmen untuk mendukung kerja TGPF ini. Dahnil mengatakan tim di Muhammadiyah juga akan membantu mengumpulkan fakta-fakta baru dalam kasus Novel.

"Kami Muhammadiyah akan Commite di sini. Ada tiga tokoh di sini, tiga B di tim ini, nanti tim yang akan banyak bertugas mengumpulkan fakta ada Muhammadiyah, Komnas, kami sudah kumpulkan fakta, dari pemuda Muhammadiyah fakta apa, dari ICW fakta apa," ujarnya.

Komnas HAM menggandeng sejumlah lembaga swadaya masyarakat. Di antaranya koalisi masyarakat sipil anti korupsi yang terdiri dari PP Pemuda Muhammadiyah, Madrasah Anti Korupsi Muhammadiyah, Indonesia Coruption Watch, KontraS, LBH Jakarta, dan YLBHI.


(fpc/dtc)

virgin hair diamond jewelry

Copyright 2013 - 2020 PT. FAKTAPOST MEDIA CITRA, All Rights Reserved
[ REDAKSI & MANAJEMEN ]