Lampu colok berawal dari keinginan para orang tua-tua dahulu untuk menerangi malam-malam akhir Ramadhan, utamanya  menerangi jalan menuju ke masjid untuk membayar zakat dan lainnya.

FAKTAPOST.COM-BENGKALIS:Festival lampu colok yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, yang dipusatkan di Dusun Penawar Laut, Desa Selatbaru, Kecamatan Bantan berlangsung meriah.

Pembukaan festival ditandai dengan penyalaan lampu colok oleh Bupati Amril Mukminin, dan sejumlah tamu undangan di menara yang telah disiapkan.

"Tradisi lampu colok di Bengkalis sudah menjadi kearifan lokal, dan budaya lampu colok ini bagian dari identitas Melayu. Karena disana ada nilai-nilai kebersamaan, sosial, tolong-menolong dan lainnya. Harapan kita tentunya budaya yang baik itu tetap kita pertahankan, dengan tidak mengabaikan amalan-amalan Ramadhan," kata Bupati Bengkalis, Amril Mukminin.

Ia menceritakan, lampu colok berawal dari keinginan para orang tua-tua dahulu untuk menerangi malam-malam akhir Ramadhan, utamanya  menerangi jalan menuju ke masjid untuk membayar zakat dan lainnya.

Untuk menyaksikan lampu colok tersebut ribuan masyarakat di Bengkalis tumpah ruah dijalanan untuk menyaksikan keindahan malam ke 27 Ramadan itu.

Sementara itu, festival Lampu Colok di Kecamatan Bantan sempena menyambut Lebaran Idul Fitri 2017 diikuti sekitar 20 peserta dan untuk di Kecamatan Bengkalis 28 peserta.

"Untuk se-Kecamatan Bantan yang mendaftar ada sekitar 20 peserta yang berpartisipasi," kata Panitia Penyelenggara festival lampu colok, Ahmad.

Dia mengatakan, peserta akan dinilai oleh empat orang Juri berasal dari kepolisian dua orang dan dua orang dari Disbudparpora.**


(fpc/an)