TIGA TAHUN ANGGARAN BELUM SELESAI
Poyek Pembangunan Jalan Lahusa - Gomo Nisel Diwarnai Misteri
Senin, 14/08/2017 - 22:31:17 WIB
|
Proyek Pembangunan Jalan Lahusa - Gomo ini ditanam jagung oleh warga, aksi ini merupakan sebuah protes kepada pemerintah daerah karena pekejaan ini tidak kunjung selesai dan merugikan masyarakat.
|
TERKAIT:
FAKTAPOST.COM-NISEL: Poyek pembangunan jalan Lahusa - Gomo, Kabupaten Nias Selatan ( Nisel ) Sumatera Utrara ( Sumut ) adalah sebuah perjalanan tender yang menarik untuk di ungkap. Adalah Ikhtiar Telaumbanua, mantan ketua komisi C Dewan Perwakilan Daerah ( DPRD-red) Nisel belum lama ini menggugah sebuah status di facebook miliknya tentang penanganan pembangunan jalan Lahusa - Gomo yang hingga detik ini tak kunjung selesai.
Menanggapi status itu ada banyak komentar yang menanggapi begitu minimnya perhatian instansi terkait untuk melaksanakan pembangunan yang menyentuh masyarakat.
Tingginya perhatian publik dalam proyek pembangunan ini spontan media ini mencari tahu bagaimana perjalanan pekerjaan pembangunan infrastruktur jalan yang satu ini sepertinya terabaikan, harus diakui yang bernyanyi di media sosial ( facebook ) itu adalah anggota legsilatif yang mendapat mandat rakyat yang harus dipertanggungjawabkan.
Proses tender paket jalan Lahusa - Gomo dimulai pada tahun anggaran ( TA) 2015 dengan anggaran sebesar Rp. 30 Miliar namun ditengah jalan pekerjaan proyek tersebut diputus kontrak, sisa anggaran pada tahun 2015 itu sekitar Rp. 9 miliar, artinya sisa anggaran wajib kembali ke kas daerah. Jelas Iktira kepada media ini, Senin, ( 14/08 ) melalui sambungan telephon.
Kemudian untuk TA 2016 DPRD Nisel kembali menyetujui pos anggaran proyek pembangunan jalan Lahusa - Gomo sebesar Rp. 10 Miliar, lagi - lagi rekanan tidak mampu menyelesaikan tanggungjawabnya sehingga pekerjaan di adendum dan anggaran tersisa sebesar Rp. 8 miliar.
Alasanya, pada saat itu ternyata pemenang tender tidak memiliki kemampuan perusahaan seperti AMP.
Gambar : Ikhtiar Telaumbanua, mantan Ketua Komisi C DPRD Nisel
"Ini benar, saya sendiri sudah cek dilapangan memang perusahaan pemenang tender tidak memiliki kemampuan perusahaan yang memadai, nah akhirnya perusahaan itu diblacklist oleh dinas". Beber Iktiar Telaumbanua
Mengingat jalan ini merupakan jalan lintas vital yang menghubungkan beberapa desa dari Lahusa menuju kecamatan Gomo maka pada pembahasan tahun anggaran 2017 kemarin komisi C kembali menyetujui pos anggaran untuk pembangunan jalan tersebut sebesar Rp. 10 miliar, uang muka sudah dicairkan oleh pihak kontraktor melalui bank di medan.
Gambar: kondisi jalan di sogawunasi, kecamatan sidua Ori
Perencanaan pembangunan jalan Lahusa - Gomo kata Ikhtiar adalah pekerjaan hotmix sepanjang empat kilo meter dan sampai pada pertengahan bulan Juli 2017 yang lalu progress pekerjaan dilapangan belum ada tanda - tanda akan segera dikerjakan.
"Ini sangat merugikan masyarakat, selain memperburuk kegiatan perekonomian juga memperlambat akses pembangunan sumberdaya lain yang seharusnya sudah bergerak", Tegas Ikhtiar mantan aktivis LSM di Kota Pekanbaru Riau itu. (*dll)