Rabu, 24 April 2024
Follow:
 
FAKTA POST / Pemprov Riau
ANGKAT DUA PERMASALAHAN
Rapat Bersama Plt Gubri, Mahasiswa di Riau Minta Kuota Premium Ditambah

Rabu, 14/03/2018 - 19:30:31 WIB

TERKAIT:
   
 

FAKTAPOST.COM-PEKANBARU:Perwakilan Badan Eksekutive Mahasiswa (BEM) dari sejumlah kampus di Provinsi Riau belum berhenti memperjuangkan suara dari masyarakat, terkait kelangkaan Premium dan Solar serta tingginya harga Pertalite yang dinilai kian 'mencekik' kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Desakan atas dua hal itu, juga disampaikan oleh mahasiswa saat mengikuti rapat yang dipimpin langsung oleh Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim, terkait pembenahan, distribusi dan alokasi BBM Premium dan Pertalite di Riau, yang digelar di ruang rapat Kenanga kantor Gubernur Riau, pada Selasa (13/3/2018) sore kemarin.

"Dalam rapat itu, kita angkat dua permasalahan, soal kelangkaan Premium dan mahalnya Pertalite. Kita mengapresiasi pertemuan tersebut dan Plt Gubri sangat mendukung permintaan ini," tutur Presiden Mahasiswa Universitas Riau Rinaldi, saat berbincang dengan media, Rabu (14/3/2018).

Langkah yang ditempuh Pemprov dengan mengumpulkan stakeholder guna membahas polemik BBM tersebut, dianggap Rinaldi sebagai peluang bagi mahasiswa untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat di Riau, menyangkut langkanya Premium dan harga Pertalite yang tinggi.

Ada beberapa poin yang dapat disimpulkan dari rapat tersebut, salah satunya Perda soal resivisi pajak Pertalite yang akan ketok palu pada 22 Maret 2018 nanti. Rinaldi berharap, perjuangan tersebut berbuah manis yang tertuang dalam putusan nanti, di mana pemerintah pro kepada masyarakat.

"Tanggal 22 Maret Perda Revisi pajak Pertalite sudah direvisi, dan maksimal dua minggu sudah bisa direalisasi. Pihak Pertamina dan BPH Migas kemarin kan juga hadir, mereka janji masalah Premimum langka dalam dua atau tiga bulan Kuota ditambah, dan ini masih pendataan. Kita sepakati itu," lanjutnya.

Mahasiswa juga mengapresiasi langkah DPRD yang serius menanggapi masalah BBM tersebut. "Titik terang sudah ada, malahan di SPBU sudah mulai muncul Premium. DPRD juga serius menanggapi, menggelar rapat dan Paripurna membahas masalah ini, bahkan targetnya 22 Maret sudah mau disahkan," ucap dia.

Yang jelas, ungkap Rinaldi, mahasiswa ingin agar Kuota Premium ditambah dan harga Pertalite diturunkan. Beralasan, karena dua jenis tersebut dikonsumsi masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. "Kita mau hadirkan Premium di tengah masyarakat dan turunkan harga Pertalite," pungkasnya.

Masih dalam rapat tersebut, Direktur BBM dari BPH Migas Hendry Ahmad menjelaskan, Provinsi Riau mendapat alokasi BBM terbesar kedua di Indonesia, melewati Sumatera Utara. Diuraikan, untuk Riau sudah ada sekitar 8,5 persen dari total kuota yang ada.

Sementara itu, perwakilan Pertamina MOR II Sumbar - Riau Pramono Wibowo menuturkan, terjadi perbedaan harga pada tahun ini, bila dibanding dengan tahun sebelumnya, sehingga mengakibatkan keresahan masyarakat yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia yang sangat tinggi.

Akibatnya, harga Pertalite Delta-nya semakin lebar, yang mungkin disebabkan pergeseran proporsi Pertalite dengan Premimum, karena sarana dan fasilitasnya sudah diatur dengan kondisi sekarang, dan untuk menyediakan volume BBM, sampai saat ini harus melalui tahap perencanaan, satu atau dua bulan sebelumnya. "Itulah yang ketika terjadi pergeseran di masyarakat, maka responnya memerlukan waktu," sebut dia.***



(fpc/grc)

virgin hair diamond jewelry

Copyright 2013 - 2020 PT. FAKTAPOST MEDIA CITRA, All Rights Reserved
[ REDAKSI & MANAJEMEN ]