Menelisik Vonis Bakso Mekar 'Disebut Mengandung babi'
Sungguh ini sebuah kisah nyata yang membuat pengusaha Bakso Mekar mati akal, dalam tempo sekejap usahanya diberhentikan karena Bakso yang dikonsumsi masyarakat ditempat berusaha di vonis mengandung fragmen DNA spesific porcine (babi).
FAKTAPOST.COM-PEKANBARU: Bagi yang beragama non muslim, vonis ini tidak berpengaruh namun bagi yang beragama muslim ini tentu saja membuat masalah baru karena dianggap pemilik usaha Bakso Mekar itu sengaja menjual makanan haram kepada masyarakat. Untung, masyarakat cerdas dalam berpikir sehingga bakso mekar lepas dari hal-hal yang tidak di inginkan.
Tekanan fisik memang tidak dialami pemilik Bakso Mekar tapi tekanan psikologi sudah pasti dialami, alasanya surat keterangan uji BBPOM itu terekspos di hampir semua media cetak dan online dikota Pekanbaru, sudah barang pasti berita dimedia ini dibaca oleh ribuan bahkan jutaan warga yang mungkin pernah menikmati Bakso Mekar di jalan KH Ahmad Dahlan Kota Pekanbaru itu.
Menguti keterangan Muhammad Kashuri kepala BBPOM Pekanbaru yang dilangsir media, Kamis ( 31/08), membantah telah keliru dalam melakukan uji kandungan bakso mengandung fragmen DNA spesific porcine (babi) pada warung Bakso Mekar.
"Kita bekerja secara profesional dan ada standar operasional prosedur dalam bekerja," kata Kepala BBPOM Pekanbaru, Muhammad Kashuri, tegasnya.
Dia menambahkan, temuan bakso mengandung babi di warung Bakso Mekar, yang beralamat di Jalan KH Ahmad Dahlan Pekanbaru seluruhnya melewati prosedur dan terekam serta bisa dipertanggungjawabkan. Nah, Kalau begitu apa dasar kepala Dinas Kesehatan mengeluarkan izin laik sehat dan memenuhi unsur hygiene sanitasi?.
Pada kesempatan berbeda, Walikota Pekanbaru, Firdaus, MT, Selasa (29/08 ) memerintahkan Dinas Kesehatan dan BBPOM untuk melanjutkan penelusuran serta mengusut penggunaan daging babi oleh pemilik Bakso Mekar. Perintah Walikota ini justru terbalik 360 derajat, Rabu (30/08) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mengeluarka Surat keterangan untuk Bakso Mekar dengan nilai 'Laik Sehat'. Apa yang terjadi dalam birokrasi kita?
Menelisik perjalanan vonis tak sedap kepada Bakso Mekar serta kebijakan dinas kesehatan membuat masyarakat awam garut - garut kepala, kenapa?.
Yang Pertama: Kalau data pengujian BBPOM benar – benar valid atau A1, kenapa berbeda dengan hasil pengujian Dinas Kesehatan? Dan Kenapa Juga BBPOM tidak membeberkan kepada Walikota Pekanbaru bahwa Bakso Mekar tidak Laik?.
Kedua: Sistim apa yang dipakai BBPOM dan Dinas Kesehatan dalam menguji Bakso Mekar, sehingga terjadi perbedaan yang cukup signifikan?
BBPOM Pekanbaru terkesan tidak hati - hati dalam menyampaikan kebijakan sehingga merugikan orang lain, bahkan dengan kebijakan itu psikologi pemilik Bakso Mekar terpukul. Atau inikah caranya mematikan kegiatan usaha seseorang ditengah perekonomian negeri kita morat - marit?.
BBPOM seharusnya menjadi wakil negara dalam menjamin kenyamanan masyarakat khususnya pedagang makanan dalam berusaha, sebab kemamuran negara diawali oleh kesejahteraan masyarakat. Langkah BBPOM ini juga disesalkan oleh Ketua asosiasi pedagang bakso Pekanbaru, T. Mahendro Santoso.
Ada yang dalam pengambil kebijakan di negeri ini. Belum lama ini, Kedai Kopi Kimteng, jalan Senapelan Kota Pekanbaru juga di vonis tidak Laik, saaat itu walikota Pekanbaru, Firdaus. MT mengaku muntah dan diare selama beberapa jam usai mengkonsumsi roti bakar dikedai kopi Kimteng sebuah kedai kopi milik warga negara tionghoa.
Hanya selang beberapa hari, kimteng boleh beroperasi kembali seperti biasa juga dengan embel - embel izin operasi boleh buka dari instansi terkait.
Pertanyaan saya,bagaimana dengan psikologi pengusaha dan karyawan kimteng, apakah itu juga sudah dipulihkan?..
Tulisan ini bukan mendiskreditkan BBPOM atau dinas Kesehatan namun hanya sekedar memberikan gambaran agar dalam mengambil kebijakan tidak membuat masyarakat terganggu mental yang bisa saja menciptakan kondisi tidak sedap ditengah masyarakat, sehingga tidak terkesan kebijakan pesanan persaingan usaha.. Semoga bermamfaat.Salam.
Ditulis Oleh: David Leo Lase(Pemred Faktapost.com)