FAKTAPOST.COM:Hampir sebulan berjalan langit dan udara Provinsi Riau si negeri Lancang Kuning diwarnai kabut asap pekat. Kabarnya, asap tersebut akibat dari kebakaran hutan dan lahan. Dampak udara kotor yang bercampur asap, korban penderita Ispa mencapai ribuan orang.
Adalah sebuah teka-teki yang sulit diterka dinegeri tercinta ini, pada musim kemarau masyarakat negeri Lancang Kuning harus menghirup udara bercampur asap secara serentak tanpa kecuali, alhasil penyakit gangguan pernapasanpun tak ter-elakan dan berjatuhan.
"Oh...Riauku!...kasihan dikau, rakyatmu diasalai deritamu bertambah. Hutanmu yang dulu dikenal rimbun kini tinggal kisah usang.
Oh..Riauku!...lihat langitmu, matahari tak terlihat yang terasa sekedar panasnya. Oh...Riauku!, kasihan dikau"...
Kasus kebakaran hutan dan lahan di Riau, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP), Tentara, Polisi berjibaku dimedan api ditengah hutan dan gambut. Tidak peduli siang dan malam, mengabaikan onak duri, jurang dan terjal demi memerangi api semakin meluas, apalah daya sebagai manusia merekapun memilki kemampuan terbatas.
Guna membuat efek jera, oknum - oknum yang diduga sebagai pembakaran hutan dan lahan diamankan polisi.
Dampak kabut asap yang melanda Kota Pekanbaru, Riau membuat puluhan massa mahasiswa Universitas Riau menggelar aksi damai peduli kabut asap dan kebakaran hutan di Jalan Jenderal Sudirman, Selasa siang, 13 Agustus kemarin.
Ditayangkan Liputan6 SCTV, Rabu (14/8/2019), aksi ini berlangsung di sela kunjungan Panglima TNI, Kapolri, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dalam upaya menangani kebakaran hutan di Riau.
Dikutip dari berita yang dilangsir antara, merilis data warga terserang penyakit ISPA di provinsi Riau tidak kurang dari 11.026 orang. Bayangkan nilai kesehatan dan nilai rupiah untuk memulihkan kesehatannya
Kebakaran hutan dan lahan yang kerap terjadi di provinsi Riau sepertinya harus mengerahkan perhatian ekstra, bukan sekedar ranah pidana tetapi derita yang diderita warga jauh lebih penting dari pidana yang dijatuhkan kepada tersangka dugaan pembakar lahan. Selain itu, anggaran negara yang tidak sedikit dihamburkan untuk itu. Ini bukanlah bencana alam tapi "Bencana yang di Rencanakan" untuk menyalai warga di negeri Lancang Kuning ini.***
ditulis Oleh: David Leo Lase
(Pemred situs berita www.faktapost.com)
Telah dibaca sebanyak (4975) kali