Kamis, 28 Maret 2024
Follow:
 
FAKTA POST / Pemprov Riau
Advetorial,
Pembangunan Pariwisata dan Budaya Melayu Provinsi Riau

Sabtu, 27/08/2016 - 08:34:04 WIB

TERKAIT:
   
 

"Kita mengangkat visi kebudayaan karena Riau menjadi pusat peninggalan budaya Melayu. Kita mempunyai aset Melayu dan kami komitmen masyarakat Riau yang terdiri dari beragam etnis agama mendukung Visi Riau 2020," paparnya

RIAU-FAKTAPOST.COM:PROVINSI RIAU, Ya, siapa yang tak kenal dengan  provinsi Riau yang juga memiliki nama tenar 'Lancang Kuning' Secara geografi Propinsi Riau adalah sebuah wilayah yang dinilai strategis berdekatan dengan beberapa negara tetangga seperti malaysia dan Singapura. Dengan letak yang strategis ini jualah kota lancang kuning ini menjadi pintu gerbang utama sebagai pariwisata budaya melayu.

Diuntungkan dengan letak dan geografis, mimpi besar  menggapai visi  tahun 2020 untuk menjadi pusat kebudayaan melayu " Terwujudnya Provinsi Riau  Sebagai Pusat Perekonomian dan Kebudayaan melayu Dalam Lingkungan Masyarakat Yang Agamis, Lahir Dan Batin Di Asia Tenggara Tahun 2020" mengantarkan provinsi Riau pada peradaban era globalisasi dan moderen.

Riau memiliki banyak potensi budaya dan seni yang diperoleh sejak dahulu kala yang sampai kini dilestarikan dengan baik. Misalnya Tari Zapin yang sangat dikenal didunia internasional. Dan, Banyak tari seni budaya melayu yang cukup membawa kebanggaan masyarakat Riau nan ramah ini. Bahkan, melihat kekayaan akan kesenian dan kebudayaan melayu menjadi daya tarik bagi pecinta seni luar Riau untuk mengenal dan mempelajari seni dan budaya melayu itu sendiri.

Dengan dasar inilah Andi Rachman, gubernur Riaiu punya mimpi besar membangun sektor kepariwisataan berbasis kebudayaan Melayu.
Gubernur menyebutkan, pihaknya punya pemikiran dan pertimbangan mengapa sekarang harus "putar haluan" ke sektor pariwisata Melayu.

Salah satu landasannya ialah di Riau banyak terdapat peninggalan-peninggalan bersejarah Melayu, seperti Candi Muara Takus, Istana Kerajaan Siak, Benteng Tujuh Lapis, dan banyak lagi.

"Kita mengangkat visi kebudayaan karena Riau menjadi pusat peninggalan budaya Melayu. Kita mempunyai aset Melayu dan kami meyakini komitmen masyarakat Riau yang terdiri dari beragam etnis agama mendukung Visi Riau 2020," paparnya.

Untuk menggenggam mimpi besar ini, Andi juga mengajak seluruh masyarakat dari berbagai etnis untuk bersatu menciptakan Riau yang aman, bebas dari ancaman terorisme yang dapat berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi dan berbagai sektor lainnya.

"Jika Riau sudah aman, maka visi untuk menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu sekaligus lokasi wisata Melayu dunia dapat segera terwujudkan," katanya.

Gubernur mengingatkan, pada 27 April 2016, Menteri Pariwisata Arief Yahya telah meluncurkan Calender of Event Riau 2016 di Balairung Soesilo Soedaman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta. "Mengapa acaranya harus di Jakarta? Karena Jakarta ibu kota Negara kita. Pesan yang kita sampaikan melalui acara ini ialah, dengan tagline The Homeland of Melayu, kita (Riau) menyapa dunia," tuturnya.

Tagline Pariwisata Riau "The Homeland Of Melayu" Sudah Diluncurkan Tahun 2015. Tak ingin buang-buang waktu dan kehilangan momentum, pada Peringatan Hari Jadi ke-58 Provinsi Riau pada 9 Agustus tahun lalu, Andi Rachman beserta jajarannya meluncurkan "Riau The Homeland Of Melayu" sebagai tagline pariwisata Bumi Lancang Kuning.

Dengan kekayaan kebudayaan itu, gubernur Riau sangat optimisitis kunjungan wisatawan ke Provinsi Riau bakal meningkat seiring bertambahnya kesadaran masyarakat setempat sebagai daerah pariwisata.

"Target utama kami adalah negara tetangga serumpun seperti Malaysia dan Singapura. Kini keduanya sudah memiliki sekira 20 kali jadwal penerbangan langsung ke Pekanbaru," katanya, usai baru-baru ini

Menurut gubernur,  pemilihan tema ulang tahun daerah tahun lalu dilatarbelakangi pemikiran dan semangat mengembangkan kepariwisataan untuk mendorong pembangunan pada sektor tersebut.

"Tentu ada beragam rencana pembangunan pemerintah pusat dan daerah, pada tahun ini Riau fokus mendorong pengembangan pariwisata budaya dengan tagline The Homeland of Melayu," katanya.

Minyak Segera Habis, Riau Beralih ke Pariwisata
Masih dalam kaitan "kampanye" pariwisata, baru-baru ini Gubernur Arsyadjuliandi Rachman dan perangkatnya berkunjung ke Pulau Rupat di Kabupaten Bengkalis.

Di pulau itu, gubernur kembali menegaskan janjinya yang akan memfokuskan pembenahan infrastruktur di daerah potensi wisata dan perbaikan dilakukan sejalan dengan promosi yang sedang gencar dilakukan di bumi Melayu. "Pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur, sebagai upaya kita untuk menggaet dan mempermudah akses wisatawan yang berkunjung ke Riau ini," ucapnya.

Dikemukakan gubernur di hadapan Bupati Bengkalis Amril Mukminin dan para pemangku kebijakan di daerah itu, Pemprov Riau saat ini terus mendorong sektor pariwisata yang berbasis budaya dengan tagline The Homeland of Melayu sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian dan kejahteraan masyarakat. Setelah menurunnya dua sektor andalan Riau, yakni perkebunan dan migas, kini sektor pariwisata diharapkan mampu menopang perekonomian masyarakat.

Dalam kunjungan kerjanya ke Desa Teluk rhu, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis Riau, yang merupakan daerah potensial pariwisata, gubernur telah mendengar masukan dari pemkab setempat dan masyarakat mengenai pembenahan infrastruktur dasar yang harus segera terealisasikan.

Gubernur Riau Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA bersama sang istri, Hj Sisilita ketika berkunjung ke Pulau Beting Aceh di Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis, baru-baru ini.

Menanggapi harapan itu, gubernur menyatakan, Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen mendorong Pulau Beting Aceh yang juga berlokasi di Kecamatan Rupat Utara dengan memasukkan sebagai Kawasan Pariwisata Nasional. Ia mengatakan, pemerintah akan fokus untuk anggaran pembenahan infrastruktur, baik di pemerintah provinsi maupun pusat melalui kementerian pariwisata.

PROMOSIKAN BONO
Pada kesempatan yang berbeda, gubernur Riau merasa Lebih baik mengejar ketinggalan daripada kehilangan kesempatan bersaing. Itulah spirit baru yang tengah digalang kuat oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman. "Kami punya Bono, muara sungai yang berombak besar dan menjadi atraksi surfing sungai terbaik di dunia," kata Arsyadjuliandi.
Ada lima ombak yang terbentuk dari pertempuran antara arus laut dan sungai di muara seperti ini di muka bumi.


Bono adalah yang terbaik, dan sudah menelorkan rekor dunia surfing sepanjang 42 kilometer oleh surfer mania dari Australia. "Dari sinilah kami akan mengembangkan pariwisata," ungkap gubernur.

Pariwisata Riau, kata dia, ingin mengudara ke kancah global. Dia sudah menyiapkan lahan seluas 600 hektare untuk dijadikan kawasan pariwisata yang akan disulap seperti BTDC (Bali Tourism Development Corporation) Nusa Dua di Bali.

Kawasan wisata itu nantinya bakal dibangun di Kabupaten Pelalawan. Tak jauh dari Sungai Kampar yang terkenal dengan ombak Bono, sebuah, keajaiban alam yang sudah terbukti mampu menghasilkan devisa bagi negara. Pemilihan lokasi ini dirasa sangat pas mengingat Bono yang terkenal dengan gelombang seven ghost itu hanya bisa dinikmati di lima tempat di dunia. Banyak turis domestik dan mancanegara yang sudah berdecak kagum terhadap objek ini. Bahkan pemecahan rekor Guiness Book of Records sudah sering dilakukan di kawasan Ini.

"Sudah ada tempat 600 hektare disiapkan untuk pengembangan kawasan wisata. Itu sudah lama disiapkan Kawasan Kabupaten Pelalawan dipilin karena destinasinya sudah berkelas dunia," kata Gubernur Riau, Arsyadjuliandi.

Dia mengaku tertarik untuk berbuat banyak di pariwisata setelah mendengar langsung paparan Menpar Arief Yahya di Padang, Sumatera Barat, belum lama. Dia mengaku akan fokus mengembangkan kawasan Pelalawan menjadi destinasi unggulan. Maklum, fenomena Bono ini sangat unik, menarik dan atraktif.

Tinggi Gelombang Bono yang bisa mencapai 6 meter dengan kecepatan mencapai 40 km/jam, membuat banyak surfer dunia tertantang untuk berselancar di atasnya. Nama-nama beken seperti Tom Curren - juara dunia surfing empat kali, Bruno Santos - juara dunia Asia Pasifik 2006 dan 2010, Tyler Larrond - jawara Junior World Champ ISA, Dean Brady - kapten tim surfing Australia dan Oney Anwar - kapten tim surfing India, pernah beberapa kali mencoba memecahkan rekor dunia surfing di Pelalawan.

"Nama Bono juga keren. Singkat, padat dan mudah dihafal. Wisawatan asing jadi tidak kesulitan menyebutnya, sehingga namanya menjadi trend," lontarnya.

TEMPAT WISATA MENAWAN DI PROVINSI RIAU

1.AIR TERJUN TUJUH TINGKAT BATANG KOBAN
Tempat wisata di Provinsi Riau yang menarik untuk dikunjungi, khususnya menjelang Ramadhan, adalah Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban. Air terjun Tujuh Tingkat berlokasi di kecamatan Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi. Untuk menuju ke air terjun ini jarak yang harus ditempuh sekitar 40 km, dibutuhkan waktu sekitar 30 menit dari pusat kota Teluk Kuantan.

2.PANTAI RUPAT
Sebagaimana Tempat Wisata di Lampung yang memiliki Pulau dengan pantai dengan pemandangan yang mepesona, Provinsi Riau juga memiliki pantai berpasir putih yang tidak kalah menawan.  Pulau Rupat adalah pantai berpasir putih di satu pulau di Riau, yang memiliki garis pantai sepanjang 17 km. Pasir pantai Rupat yang putih bersih, membuat wisatawan memiliki banyak pilihan : bermain pasir, berjemur, mandi di laut, bersantai menikmati keindahan alam yang terbentang.

3.ANJUNGAN SENI IDRUS TINTIN
Anjungan Seni Idrus Tintin Anjungan Seni Idrus Tintin berupa gedung setinggi bangunan tiga lantai ini pernah dipakai untuk menggelar acara Festival Film Indonesia (FFI) pada tahun 2008. Saat itu hampir seluruh artis di negeri ini hadir di gedung ini. Jadi jika anda ingin melihat megahnya gedung ini anda bisa mencoba untuk berlibur ke Riau. Bangunan ini merupakan salah satu Wonder Building di Pekanbaru, Riau, sebab bangunan Anjungan yang namanya diambil dari nama salah seorang seniman Riau ini memiliki bentuk khas adat Melayu Riau.

4.PACU JALUR
Pacu Jalur ini merupakan sebuah event budaya kabupaten Sengingi yang paling terkenal dan ditunggu di Riau, biasanya diselenggarakan antara bulan Juli atau Agustus setiap tahunnya.Pacu Jalur merupakan sebuah kayu panjang yang bentuknya seperti perahu yang diisi sekitar 40 sampai 60 orang. Jika event Pacu Jalur ini digelar, warga kota Riau akan turut bergembira meramaikannya.


5.PULAU JEMUR
Pulau Jemur terletak kurang lebih sekitar 45 mil dari ibukota kabupaten Rokan Hilir. Pulau Jemur sebenarnya merupakan kepulauan, gugusan pulau yang terdiri dari beberapa pulau-pulau kecil diantaranya pulau Tekong Emas, pulau Tekong Simbang, pulau Labuhan Bilik dan pulau-pulau kecil lainnya. Pulau ini sangat indah, dengan lautan yang terhampar luas akan mempesona wisatawan dengan pemandangan sekitar pantai yang sangat cantik.

6.TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH
Taman Nasional Bukit Tigapuluh adalah lokasi konservasi bagi ekosistem yang sudah hampir terancam punah, yang terletak di dataran tinggi hutan rimba. Taman Nasional Bukit Tigapuluh ini menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna. Di sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh masih banyak suku-suku asli Riau, yang mendiami lokasi ditengah hutan tersebut.

7.TAMAN NASIONAL TESSO NILO
Taman Nasional Tesso Nilo memiliki fungsi yang hampir mirip dengan Taman Nasional Bukit Tigapuluh yaitu sebagai pusat konservasi flora dan fauna. Namun, satu hal yang membedakan keduanya adalah Taman Nasional Tesso Nilo terletak di dataran rendah.  Nama Tesso Nillo diambil dari nama dua sungai, Tesso dan Nillo yang ada di kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi. Taman Nasional ini diresmikan pada 19 Juli 2004 memiliki luas 38.576 hektar dan rencananya akan diperluas menjadi 100.000 hektar.  Taman Nasional Tesso Nillo merupakan salah satu tempat penangkaran gajah terbesar di dunia.

8.BONO
Bono merupakan peristiwa alam luar biasa di bentangan aliran Sungai Rokan. Selengkapnya silahkan klik link berikut ini : Surfing di Ombak Bono di Sungai Kampar, Riau.


9. ISTANA SIAK di Kabupaten Siak Indrapura.

(adv/humasprov)

virgin hair diamond jewelry

Copyright 2013 - 2020 PT. FAKTAPOST MEDIA CITRA, All Rights Reserved
[ REDAKSI & MANAJEMEN ]