FAKTAPOST.COM:Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau menyatakan aktivitas di 17 sekolah di Kabupaten Bengkalis sempat terganggu akibat banjir yang melanda daerah pesisir tersebut sejak 12 Oktober 2018.

"Ada 17 sekolah yang terkena dampak banjir," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Provinsi Riau, Jim Gafur, kepada Antara di Pekanbaru, Senin.

Ia menjelaskan, banjir di Bengkalis mulai terjadi sejak 12 Oktober 2018 dengan ketinggian air berkisar 20 sampai 60 CM. Lokasi banjir tersebar di 15 desa dan kelurahan dengan total 1.500 rumah yang tergenang air.

Lokasi banjir antara lain di Desa Teluk Latak, Pedekik, Damon, Senggoro, Wonosari, Sebauk, Simpang Ayam, Meskom, Deluk, Jangkang, Bantan Sari, Bantan Air, Ulu Pulau, Pambang Baru dan Kelurahan Batu Panjang di Pulau Rupat.

Rupat merupakan daerah berupa pulau yang terpisah dari Bengkalis. Banjir di daerah ini menggenangi 60 rumah akibat dari tingginya curah hujan dan tersumbatnya Sungai Penebak.

Sekolah yang paling banyak terkena dampak berada di Desa Teluk Latak dan Simpang Ayam karena total ada 10 sekolah di daerah itu kebanjiran. 

Bahkan, siswa SMPN 7 di Desa Teluk Latak sempat diliburkan akibat banjir sudah mengganggu aktivitas belajar-mengajar.

Kemudian di Desa Pedekik, Bantan Sari dan Jangkang masing-masing ada satu sekolah yang terdampak banjir. Selain Desa Pambang Baru dan Ulu Pulau juga ada masing-masing dua sekolah yang kebanjiran.

"Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi ditambah dengan air pasang dari laut," katanya.

Secara keseluruhan, dampak banjir paling besar ada di Desa Teluk Latak dan Bantan Air karena total menggenangi 400 rumah.

Selain menggenangi rumah, ada 14 fasilitas umum seperti taman dan masjid yang juga tergenang banjir.

Meski begitu, hingga kini BPBD Riau belum mendapat informasi adanya warga yang mengungsi akibat banjir. Selain itu, tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut.***

(fpc/ant)